BANDAR LAMPUNG (13/09) – Selain terapkan Protol Kesehatan (Prokes) ketat SMAN 6 Bandar Lampung pulangkan siswa jika suhu di atas normal (37%c), hal ini di tegaskan langsung oleh Kepala Sekolah (Kepsek) Ida Royani MPd saat di temui di ruang kerja nya, senin (13/9/2021).
Kepsek Ida Royani menjelaskan selain siswa datang menerapkan prokes ketat, diri nya pun terus melakukan sidak ke kelas-kelas agar efektif nya PTM tidak menimbulkan klaster baru.
“Dari siswa datang mereka di cek suhu di pos satpam, jika suhu di atas 37 derajat maka ada petugas yang mengantar mereka pulang, setelah cek suhu mereka mencuci tangan dan masuk satu-satu agar tidak menimbulkan kerumunan, lalu di dalam kelas mereka duduk berjarak 1,5 meter dengan meja yang telah di tuliskan nama masing-masing siswa agar mereka tidak berpindah-pindah saat PTM di gelar, dan saya sidak ke kelas-kelas melihat anak-anak memakai masker dengan benar, dan tidak berkerumun mereka,” katanya.
Untuk menekan sekecil mungkin ada nya cluster baru, sambung Srikandi yang pernah menjadi kepsek di Lampung Tengah ini, dirinya meniadakan ibadah sholat Jumat dan kantin.
“Untuk sementara Musholla tidak di gunakan untuk ibadah sholat Jumat dan kantin di tutup, anak-anak kami himbau membawa makanan dan minuman dari rumah dan masker tidak boleh di lepas kecuali saat makan itu pun tetap menjaga jarak dan rajin mencuci tangan,” urainya.
Saya bangga dan apresiasi sekali kepada anak didik kami sambungnya karena meski di hari pertama PTM di anugrahi hujan yang mengguyur Bandar Lampung dari pagi hingga siang tak mengurangi semangat mereka datang kesekolah.
“Saya bangga liat anak-anak, dari pagi hujan tidak berhenti tapi mereka antusias datang ke sekolah untuk PTM yang sudah lama mereka rindu, Kadisdik Provinsi Lampung pun tadi sangat antusias agar di lakukan pembelajaran tatap muka terbatas, dan wali murid juga menyambutnya, saya sebagai Kepsek sangat mendukung pembelajaran tatap muka terbatas ini,” ungkap Ida Royani.
Masih katanya, siswa yang masuk juga dibagi dua gelombang, yakni pukul 07.30-10.10 dan pukul 13.00-15.40 wib.
“Untuk satu mapel itu hanya 40-50 menit. Dan kita untuk mencegah peredaran Covid-19 itu kita selalu makai masker, menjaga jarak, mencuci tangan pakai sabun, menghindari kerumunan,” ungkapnya.
Selanjutnya soal vaksin katanya, 90 persen lebih guru sudah dilakukan vaksin, sementara untuk siswa sedang menunggu dari Walikota Bandarlampung terkait vaksinasi diatas 12 tahun bagi pelajar.
“Kami sudah membuatkan surat pernyataan ke orang tua siswa untuk anaknya boleh divaksin atau tidak. Dan ada 593 siswa siap untuk divaksin dengan lampiran orang tua anaknya boleh divaksinasi,” kata dia.
Selain itu untuk kehadiran, siswa wajib membawa surat pernyataan orang tua, karena kalau orang tua tidak mengizinkan.
“Maka kami tidak memaksakan. Untuk siswa yang masuk,” katanya.
Sementara itu, Waka Kurikulum SMAN 6 Bandarlampung Eko Riswanto menambahkan bahwa pihaknya melaksanakan PTM Terbatas itu karena Bandarlampung sudah memasuki PPKM Level 3.
“Untuk sarana, baik itu pengukur suhu, dan tenaga pendidik, kita sudah membuat jarak meja antara meja satu dengan meja lainnya. Dan tercantum ada nama siswa, sehingga tidak berubah hingga akhir pelajaran,” ungkapnya.
Karena menurutnya, Prokes Covid-19 dengan Memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, itu diterapkan di SMAN 6.
“Kalau misalkan tidak ada ijin orang tua maka dilakukan pembelajaran jarak jauh, jika diijinkan orang tua maka siswa itu boleh PTM Terbatas,” tegasnya.
Selain itu, sarana dan prasarana di sekolah juga turut diperbaharui dan ditambah. Sebelumnya pihak sekolah juga sudah berkomunikasi dengan wali murid, terkait izin yang diberikan dalam bentuk surat pernyataan.
“Surat itu dibawa ke sekolah, nanti saat pulang diberikan lagi surat izin untuk diisi wali murid mereka. Ini kami memakai gelombang satu dan dua, mereka dipakaikan nomor urut, jika tidak diizinkan berarti mundur lagi, agar tersusun dan terjadwal,” ujar Waka Kurikulum SMAN 6 Bandarlampung itu.
Berita TVRI Nasional 14 September 2021
0 Comments